jam

Minggu, 01 Mei 2011

filsafat llmu

Kebenaran Agama:
Ø      Yaitu kebenaran yang berasal dari Adi Kodrati.
Ø      Kebenaran Agama berasal dari Allah bukan dari manusia.
Ø      Kebenaran Agama bersifat mutlak, artinya sudah pasti kebenarannya, sempurna,dan tidak ada kesalahan walaupun sedikit.
Ø      Manusia boleh menafsirkan atau memikirkan atau menggali kebenaran tersebut, tetapi tidak boleh menolak kebenaran pada agama tersebut.
Ø      Kebenaran Agama di terima berdasarkan kepercayaan.
Ø      Kebenaran Agama bersifat apriori, karena kebenarannya sudah pasti, maka tidak bisa diuji.

Kebenaran Filsafat:
  • Merupakan kebenaran kodrati.
  • Yaitu hasil dari usaha manusia mencari kebenaran yang hakiki secara mendalam atau bersungguh-sungguh.
  • Kebenaran Filsafat bersifat nisbi (relatif). Ada filosof yang mengatakan bahwa kebenaran itu berdasarkan masanya.
  • Kebenaran ini diterima dengan akal sehat ( common sense ).
  • Kebenaran filsafat bersifat apriori.
  • Kebenarannya diterima berdasarkan proses berfikir rasional dan mendalam dan bukan empiris.

Kebenaran Ilmu Pengetahuan:
  • Definisi ilmu menurut S.Hornby, “Ilmu merupakan susunan kumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dan percobaan dari fakta-fakta.
  • Merupakan hasil berfikir manusia.
  • Kebenarannya bersifat nisbi.
  • Pengetahuann bersifat umum, artinya dapat diketahui dalam kesehariannya  ( seperti malam gelap, siang terang, dll.).
  • Berubah-ubah
  • Berkembang
  • Ilmu yaitu tahu yang benar tentang sesuatu di dalam kesadarannya sebagai obyektifitas.
  •    Kebenaran ilmu bersiifat apospriori, harus dapat di buktikan atau harus ada fakta.
kebenaran ilmu:
  1. Ilmu eksakta (kebenaran ilmu diuji secara factual melalui data kuantitatif)
  2. Ilmu sosial budaya (kebenaran ilmu diuji berdasarkan cara analisis rasional dan mengacu pada kemanfaatannya, bersifat pragmatis,  rasionalisme, humanisme)
  3. Kesadaran aktifitas
  4. berfikirbersifat abstrak, kegiatan mental, dengan lambang abstrak, prosesnya di otak. 
  5. Ilmu Kebenarannya obyektif, tahu secara tepat, apa sebabnya, mengapa, tahu sebabnya.
  6. Kebenaran universal berlaku seluruh, setiap unsure, tanpa teriakat waktu.

Filsafat

Filsafat berasal dari bahasa yunani “philoso-phio”, philo atau philein artinya “cinta” dalam arti luas “yang diinginkan, karena ingin maka berusaha untuk mencapai yang diinginkan”. Shopia atau shopos: “kebijaksanaan/ pengetahuan/ hikmah” yang bermakna tahu secara mendalam, fundamental, hakiki.

Filsafat berarti “cinta pada kebijaksanaan”, adalah rasa ingin tahu secara mendalam dan mendasar mengenai hakikat kebenaran sesuatu.

Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengansungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Dengan bantuan filsafat, manusia dapat menangkap makna, hakikat, hikmah, dari setiap pemikiran, realitas, dan kejadian.
Filsafat mengantarkan manusia jernih, mendasar, dan bijaksana dalam berfikir, bersikap, berkata, berbuat,dan tepat mengambil keputusan (justification).
Pembidangan filsafat:
  1. ontology/ metafisika, berfikir mengenai sesuatu ada di balik yang ada (ghaib)
  2. theodisia/ filsafat agama
  3. kosmologia/ filsafat alam
  4. antropologia/ filsafat manusia
  5. estetika/ keimdahan
  6. etika
  7. logika
  8. epistemology
  9. dll.